Selasa, 28 Februari 2012

F-16 Fighting Falcon Sang Elang Yang Melegenda

 F-16 FIGHTING FALCON

F-16 Fighting Falcon adalah jet tempur multi-peran yang dikembangkan oleh General Dynamics (lalu di akuisisi oleh Lockheed Martin), di Amerika Serikat. Pesawat ini awalnya dirancang sebagai pesawat tempur ringan, dan akhirnya ber-evolusi menjadi pesawat tempur multi-peran yang sangat populer. Kemampuan F-16 untuk bisa dipakai untuk segala macam misi inilah yang membuatnya sangat sukses di pasar ekspor, dan dipakai oleh 24 negara selain Amerika Serikat. Pesawat ini sangat popular di mata international dan telah digunakan oleh 25 angkatan udara. F-16 merupakan proyek pesawat tempur Barat yang paling besar dan signifikan, dengan sekitar 4000 F-16 sudah di produksi sejak 1976. Pesawat ini sudah tidak diproduksi untuk Angkatan Udara Amerika Serikat, tapi masih diproduksi untuk ekspor.
F-16 dikenal memiliki kemampuan tempur di udara yang sangat baik, dengan inovasi seperti tutup kokpit tanpa bingkai yang memperjelas penglihatan, gagang pengendali samping untuk memudahkan kontrol pada kecepatan tinggi, dan kursi kokpit yang dirancang untuk mengurangi efek g-force pada pilot. Pesawat ini juga merupakan pesawat tempur pertama yang dibuat untu menahan belokan pada percepatan 9g.
Pada tahun 1993, General Dynamics menjual bisnis produksi pesawat mereka kepada Lockheed Corporation, yang kemudian menjadi bagian dari Lockheed Martin setelah merger dengan Martin Marietta pada tahun 1995.

Tipe Pesawat tempur
Produsen General Dynamics
Lockheed Martin
Terbang perdana 2 Februari 1974
Diperkenalkan 17 Agustus 1978
Status Aktif
Pengguna Amerika Serikat
24 negara lainnya
Jumlah produksi Lebih dari 4.000

Spesifikasi (F-16C Blok 30) Orthographically projected diagram of the F-16.  
Karakteristik umum  
Kru: 1  
Panjang: 49 ft 5 in (14.8 m)  
Lebar sayap: 32 ft 8 in (9.8 m)  
Tinggi: 16 ft (4.8 m)  
Area sayap: 300 ft² (27.87 m²)  
Airfoil: NACA 64A204 root and tip  
Berat kosong: 18,238 lb (8,272 kg)  
Berat terisi: 26,463 lb (12,003 kg)  
Berat maksimum lepas landas: 42,300 lb (16,875 kg)  
Mesin: 1× Pratt & Whitney F100-PW-220 afterburning turbofan  
Dorongan kering: 14,590 lbf (64.9 kN)  
Dorongan dengan afterburner: 23,770 lbf (105.7 kN)  
Alternate powerplant: 1× General Electric F110-GE-100 afterburning turbofan  
Dry thrust: 17,155 lbf (76.3 kN)  
Thrust with afterburner: 28,985 lbf (128.9 kN)  

Performa  
Kecepatan maksimum: >Mach 2 (1,320 mph, 2,124 km/h) at altitude
Radius tempur: 340 mi (295 nm, 550 km) on a hi-lo-hi mission with six 1,000 lb (450 kg) bombs Jarak jangkau ferri: >3,200 mi (2,800 nm, 4,800 km)  
Batas tertinggi servis: >55,000 ft (15,000 m)  
Laju panjat: 50,000 ft/min (260 m/s) Beban sayap: 88.2 lb/ft² (431 kg/m²)  
Dorongan/berat: F100 0.898; F110 1.095  

Persenjataan  
Senjata api: 1× 20 mm (0.787 in) M61 Vulcan gatling gun, 511 rounds  
Roket: 2¾ in (70 mm) CRV7  
Rudal:  
Air-to-air missiles: 6× AIM-9 Sidewinder or 6× AIM-120 AMRAAM or 6× Python-4  
Air-to-ground missiles: 6× AGM-65 Maverick or 4× AGM-88 HARM
Anti-ship missiles: 4× AGM-119 Penguin  
Bom: 2× CBU-87 cluster 2× CBU-89 gator mine 2× CBU-97 4× GBU-10 Paveway 6× GBU-12 Paveway II 6× Paveway-series laser-guided bombs 4× JDAM 4× Mk 80 series B61 nuclear bomb  
Lainya: SUU-42A/A Flares/Infrared decoys dispenser pod and chaff pod or AN/ALQ-131 & AN/ALQ-184 ECM pods or LANTIRN, Lockheed Martin Sniper XR & LITENING targeting pods or up to 3× 300/330/370 US gallon Sargent Fletcher drop tanks for ferry flight/extended range/loitering time.  

Avionik AN/APG-68 radar

AGM-65 Maverick
Air-to-ground missile

AGM-84 Harpoon
Anti-ship missile

AIM-120 AMRAAM
Advanced Medium Range Air-to-Air Missile

AIM-7 Sparrow
Medium Range Air-to-Air Missile

AIM-9 Sidewinder
Short Range Air-to-Air Missile

AN/AAQ-13 & AN/AAQ-14 LANTIRN
Navigation & Targeting Pod

GBU-31 and GBU-38 JDAM
Joint Direct Attack Munition

M61 A1 Vulcan
20mm gatling gun system 


F-16 Block 15F-16 Block 30

F-16 Block 40

 
Lockheed Martin F-16 Block 50/52


Lockheed Martin F-16 E/F Block 60 Desert Falcon





Sejarah F-16
Pada tahun 1960-an, Angkatan Udara dan Angkatan Laut Amerika Serikat menyimpulkan bahwa masa depan pertempuran udara akan ditentukan oleh peluru kendali yang semakin modern. Dan bahwa pesawat tempur masa depan akan digunakan untuk mengejaran jarak jauh, berkecepatan tinggi, dan menggunakan sistem radar yang sangat kuat untuk mendeteksi musuh dari kejauhan. Ini membuat desain pesawat tempur masa ini lebih seperti interseptor daripada pesawat tempur klasik. Pada saat itu, Amerika Serikat menganggap pesawat F-111 (yang pada saat itu masih dalam tahap pengembangan) dan F-4 Phantom akan cukup untuk kebutuhan pesawat tempur jarak jauh dan menengah, dan didukung oleh pesawat jarak dekat bermesin tunggal seperti F-100 Super Sabre, F-104 Starfighter, dan F-8 Crusader.
Pada Perang Vietnam, Amerika Serikat menyadari bahwa masih banyak kelemahan pada pesawat-pesawat mereka. Peluru kendali udara ke udara pada masa itu masih memiliki banyak masalah, dan pemakaiannya juga dibatasi oleh aturan-aturan tertentu. Selain itu, pertempuran di udara lebih banyak berbentuk pertempuran jarak dekat dimana kelincahan di udara dan senjata jarak dekat sangat diperlukan.
Kolonel John Boyd mengembangkan teori tentang perawatan energi pada pertempuran pesawat tempur, yang bergantung pada sayap yang besar untuk bisa melakukan manuver udara yang baik. Sayap yang lebih besar akan menghasilkan gesekan yang lebih besar saat terbang, dan biasanya menghasilkan jarak jangkau yang lebih sedikit dan kecepatan maksimum yang lebih kecil. Boyd menganggap pengorbanan jarak dan kecepatan perlu untuk menghasilkan pesawat yang bisa bermanuver dengan baik. Pada saat yang sama, pengembangan F-111 menemui banyak masalah, yang mengakibatkan pembatalannya, dan munculnya desain baru, yaitu F-14 Tomcat. Dorongan Boyd tentang pentingnya pesawat yang lincah, gagalnya program F-111, dan munculnya informasi tentang MiG-25 yang saat itu kemampuan dibesar-besarkan membuat Angkatan Udara Amerika Serikat memulai perancangan pesawat mereka sendiri, yang akhirnya menghasilkan F-15 Eagle.
Pada saat pengembangannya, F-15 berevolusi menjadi besar dan berat seperti F-111. Ini membuat Boyd frustrasi dan ia pun meyakinkan beberapa petinggi Angkatan Udara lain bahwa F-15 membutuhkan dukungan dari pesawat tempur yang lebih ringan. Grup petinggi Angkatan Udara ini menyebut diri mereka "fighter mafia", dan mereka bersikeras akan dibutuhkannya program Pesawat Tempur Ringan (Light Weight Fighter, LWF).
Pada Mei 1971, Kongres Amerika Serikat mengeluarkan laporan yang mengkritik tajam program F-14 dan F-15. Kongres mengiyakan pendanaan untuk program LWF sebesar US$50 juta, dengan tambahan $12 juta pada tahun berikutnya. Beberapa perusahaan memberikan proposal, tetapi hanya General Dynamics dan Northrop yang sebelumnya sudah memulai perancangan dipilih untuk memproduksi prototip. Pesawat mereka mulai diuji pada tahun 1974. Program LWF awalnya merupakan program evaluasi tanpa direncanakan pembelian versi produksinya, tetapi akhirnya program ini diubah namanya menjadi Air Combat Fighter, dan Angkatan Udara AS mengumumkan rencana untuk membeli 650 produk ACF. Pada tanggal 13 Januari 1975 diumumkan bahwa YF-16 General Dynamics mengalahkan saingannya, YF-17.




SEJARAH SENAPAN AK (Avtomat Kalashnikov)

SEJARAH SENAPAN AK (Avtomat Kalashnikova)

Gas-operated mechanism dari AK-47 (versi China)

AK 47 standar

Tipe Senapan serbu
Negara asal Uni Soviet
Sejarah pemakaian
Masa penggunaan 1949—
Digunakan oleh Uni Soviet, banyak lainnya
Sejarah produksi
Perancang Mikhail Kalashnikov
Tahun 1947
Jumlah produksi Di atas 100 juta
Varian Lihat Varian
Spesifikasi
Berat 4,3 kg
Panjang 870 mm (34¼ inci)
Panjang Laras 415 mm (16,3 inci)
Magazen 7,62 x 39 mm
Mekanisme Operasi gas, bolt berputar
Rata² tembakan 600 butir/menit
Kecepatan peluru 710 m/s
Jarak efektif 300 m
Amunisi Magazen box 30 butir,
Magazen box RPK 40 butir,
Magazen drum RPK 75 butir
Alat bidik Bidikan besi
PERANCANG AK 47

Mikhail T. KalashnikovMikhail T. Kalashnikov di tahun 2007Mikhail T. Kalashnikov di tahun 2009
Mikhail Timofeevich Kalashnikov (bahasa Rusia: Михаи́л Тимофе́евич Кала́шников, Mihail Timofeevič Kalašnikov) (lahir di Kuriya, Altai Krai, USSR, 10 November 1919; umur 91 tahun) adalah perancang senjata Rusia yang ternama. Ia anak bungsu dari 17 bersaudara. Sejak kecil, keinginan besarnya untuk belajar sudah mulai tampak. Demikian pula kreativitasnya. Ia juga terhitung anak yang senang membuat sesuatu dengan tangannya sendiri.
Walaupun terhitung pandai, Kalashnikov tidak sempat menyelesaikan sekolahnya sampai ayahnya wafat. Ia terpaksa meninggalkan bangku Sekolah Menengah Atas di tengah jalan karena ibunya tidak mampu membiayai sekolahnya. Keadaanpun memaksa dia ikut bekerja di sebuah bengkel kereta api Turkestan-Siberia. Di sinilah dia mempelajari teknik mekanik lalu menjadi sekertaris teknisi.

Berkarier dalam dinas militer Soviet
Pada tahun 1938 dia masuk wajib militer Tentara Merah dan menjadi komandan tank pada awal Perang Patriotik Besar dan bertugas di komando daerah khusus di Kiev Ukraina. Sejak itu ia menekuni bidang-bidang permesinan dan terus mendalami mekanisme persenjataan di antaranya adalah ahli mekanik tank. Pendidikan inilah yang menjadi modal dasarnya menciptakan beragam perlengkapan perang. Ia merancang indikator inersi untuk mencatat jumlah tembakan dari meriam tank. Lalu ia juga membuat perangkat untuk melihat efektivitas tembakan dari jendela tank. Begitu pula indikator untuk melihat kinerja mesin tank.
Kreativitas Kalashnikov dan perangkat buatannya ternyata menarik perhatian panglima komando daerah yang dijabat Jendral Georgy Zhukov. Zhukov lalu memberi hadiah sebuah jam tangan dan mengirim Kalashnikov ke Leningrad-kini St. Petersburg. Di sana Kalashnikov diberi kesempatan untuk mengembangkan perangkat buatannya untuk diproduksi secara massal. Selain itu juga diangkat sebagai penasihat teknik untuk bidang militer, terutama untuk produk meter bahan bakar dan roda rantai kendaraan tempur.
Pada musim gugur 1941, ketika pertempuran melawan Jerman, ia diangkat menjadi komandan pasukan tank pada "Marshal Katukov's First Tank Army" yang menggunakan tank T-34, dengan pangkat sersan senior.
Pada bulan Oktober 1941, Kalashnikov terluka parah pada pertempuran di Bryansk, kota yang berjarak sekitar 379 km di barat daya kota Moskow, dan dikirim pulang dari garis depan serta dirawat dirumah sakit. Di sini ia banyak berbincang-bincang dengan sesama pasien tentara yang dirawat tentang persenjataan, di antaranya tentang keluhan perihal kurangnya senapan mesin (otomatis) pada pasukan Soviet dibandingkan dengan milik pasukan Jerman.
Atas diskusi dan keluhan dari rekan-rekan sejawatnya, Kalashnikov mulai memikirkan rancangan senapannya di rumah sakit bagi Tentara Merah. Ia mulai banyak membaca di perpustakaan rumah sakit tentang teknik senapan. Pegawai rumah sakit yang bernama Marusya meminjamkan buku dasar-dasar persenjataan yang ditulis V.G. Federov yang berjudul "Evoluyutsia Strelkovogo Oruzhiya" yang diterbitkan pada tahun 1939.
Kalashnikov kemudian bergabung dengan lokakarya Institut Penerbangan Moskwa. Ketika bekerja di situ, Kalashnikov merancang beberapa inovasi untuk tank, antara lain sebuah alat penghitung jumlah tembakan. Setelah beberapa tahun, ia diangkat menjadi kepala insinyur, dan diberikan lebih banyak sumber daya.

Merancang Senapan AK-47
Pada tahun 1942, tentara Merah mendirikan proyek untuk menciptakan senapan mesin yang ringan dan mudah dioperasikan. Dalam proyek ini terdapat tenaga perancang ternama yakni G.S. Shpagin, V.A. Degtyarev dan Kalashnikov serta Aleksei Ivanovich Sudayev. Namun pada pertandingan perancangan senapan mesin/senapan otomatis ini ternyata dimenangkan Aleksei Ivanovich Sudayev dengan model PPS-43.

PPS-43 popor dibuka. PPS (dalam bahasa Rusia : ППС - Пистолет-пулемёт Судаева atau Pistolet-pulemjot Sudaeva, dalam bahasa Ingris dikenal dengan nama Sudaev's submachine-gun)
Meski kalah, tetapi rancangan Kalashnikov diperhatikan oleh Jendral Anatoly Arkadaevich Blagonravov, pemegang kunci dalam program persenjataan Uni Soviet dan komisaris pada "Artilleriskoi Akademi RKKA im Dzerzhinskogo".
Pada tahun 1947, dia merancang AK-47. Dan berkat keuletannya pada tahun 1948, Kolodel Teknik Vladimir Sergeyevich, memberi selamat kepada Kalashnikov karena rancangannya berupa "Avtomat Kalashnikova" diterima menjadi senapan standar, dan pada tahun 1949, senapan serbu AK-47 (Avtomat Kalashnikova Obrazetsa) berkaliber 7,62 mm ini mulai secara luas dipakai oleh Tentara Merah. Senjata ini diproduksi secara massal antara 1948-1951, model berikutnya antara 1952-1954, lalu diterbitkan lagi model ketiga yang tetap dinamai AK-47 dan pada tahun 1959 diperkenalkan model AKM.
Senapan ini begitu populer di dunia karena mudah dioperasikan di berbagai medan tempur. Bahkan popularitas senapan rancangannya menjadi simbol-simbol perjuangan kaum antikemapanan, gerilyawan hingga bendera nasional seperti halnya bendera negara Mozambik, bendera Hizbullah, hingga korps Garda Revolusioner Islam Iran, meski Iran lebih banyak mengadopsi senapan buatan barat seperti Gewehr G-3. Kalashnikov sendiri mengatakan ketika membandingkan senapannya dengan senapan M-16 dengan menyebutkan bahwa senapannya memang lebih berat dibandingkan M-16 namun M-16 dianggapnya terlalu rumit sehingga sering merepotkan ketika macet digunakan, terutama M-16 versi awal (M-16A1). Karena begitu populernya sehingga ada ungkapan bahwa senapan ini sangat akrab dari kalangan kawanan bandit hingga anggota pasukan elit negara. Bahkan dikalangan pemuda pada suku-suku di Afrika, ada sebuah lagu yang sangat populer dinyanyikan pemuda dengan bahasa setempat yang bisa diartikan seperti ini, "Tanpa uang, anda bukanlah apa-apa, tanpa sebuah Kalash...." (yang dimaksud adalah senapan Kalashnikov).

Penghargaan atas jasa-jasanya
Berkat jasa-jasanya tersebut, Kalashnikov dianugerahi pangkat kehormatan Mayor Jenderal pada tahun 1949 yang kemudian dinaikkan menjadi Letnan Jenderal lima tahun kemudian. Bintang penghargaan sebagai pahlawan Uni Soviet juga diperoleh juga gelar doktor kehormatan dibidang teknik.
Kalashnikov menghabiskan masa tuanya di flat sederhana di kota Izhevsk di barat Pegunungan Ural yang juga dikenal sebagai industri kendaraan bermotor. Di kota inilah dia masih mengabdikan dirinya berkarya di pabrik senjata Izmash, yang dibangun pada 1807.
Ketika ditanya oleh wartawan mengenai senapan rancangannya yang menjadi mesin pembunuh terkenal di dalam konflik diberbagai belahan dunia sejak tahun 1947, dia berkata :
"Aku tetap bisa tidur nyenyak. Aku merancang senapan ini untuk membela diri, bukan untuk membunuh. Kalau banyak yang terbunuh dengan senapan ini, itu kesalahan para politisi yang tak mampu mencapai kesepakatan damai dan lebih memilih jalan kekerasan untuk memecahkan masalah mereka".
Selanjutnya dia berkata :
"Pada saat merancang, jelas sekali aku membuatnya dalam suasana Perang Dunia II, ketika kita harus menghadapi musuh yang paling kuat, yakni fasis Jerman. Aku merancang senapan ini, hingga kita bisa mempertahankan batas-batas negara kita. Kalau pada waktu itu tidak adanya perang, mungkin sekali aku menjadi perancang mesin pertanian"
Namun dibalik kesuksesan rancangannya itu, senapan Kalashnikov mudah ditiru, baik dari negara-negara bekas sekutu Uni Soviet, negara-negara bekas Pakta Warsawa yang pada saat itu memang diberikan rancangan senapan Kalashnikov oleh Uni Soviet untuk memenuhi kebutuhan persenjataan Pakta Warsawa, maupun Kalashnikov ilegal yang dibuat bahkan oleh industri sekelas "home industry" di daerah daerah konflik seperti di kawasan perbatasan Afganistan-Pakistan meski mutunya di bawah kualitas senapan Kalashnikov yang asli, seperti lebih berat dari berat aslinya. Hal ini juga disesalkan oleh penciptanya, Kalashnikov yang lebih menyesalkan masalah penggandaan senapan tiruan itu untuk digunakan para kriminal dan pemberontak gerilyawan di berbagai negeri. Namun dia tidak menyesalkan telah menyerahkan hak ciptanya ke negara.


PERKEMBANGAN AK 47
AK-47 (singkatan dari Avtomat Kalashnikova 1947, Rusia: Автомат Калашникова образца 1947 года) adalah senapan serbu yang dirancang oleh Mikhail Kalashnikov, diproduksi oleh pembuat senjata Rusia IZhMASh, dan digunakan oleh banyak negara Blok Timur semasa Perang Dingin. Senapan ini diadopsi dan dijadikan senapan standar Uni Soviet pada tahun 1947. Jika dibandingkan dengan senapan yang digunakan semasa Perang Dunia II, AK-47 mempunyai ukuran lebih kecil, dengan jangkauan yang lebih pendek, memakai peluru dengan kaliber 7,62 x 39 mm yang lebih kecil, dan memiliki pilihan tembakan (selective-fire). AK-47 termasuk salah satu senapan serbu pertama dan hingga kini merupakan senapan serbu yang paling banyak diproduksi.

SejarahLatar belakang desain
Pada Perang Dunia II, Jerman menciptakan konsep senapan serbu. Konsep ini didasari pengalaman bahwa pertempuran modern lebih banyak terjadi pada jarak yang cukup dekat, yaitu sekitar 100 meter. Tenaga dan jangkauan peluru pada saat itu ternyata terlalu besar. Maka, Jerman mulai mengembangkan peluru dan senapan yang mempunyai sifat submachine gun (isi magazen banyak dan bisa menembak full-otomatis) dengan peluru yang jangkauannya bisa sampai 300 meter. Dengan mempertimbangkan biaya produksi, ini dicapai dengan memendekkan peluru 7,92 x 57 mm Mauser menjadi ukuran 33 mm yaitu 7,92 x 33 mm Kurz (Kurz berarti pendek).
Hasil akhirnya, Sturmgewehr 44 (StG44), memang bukan senapan pertama yang menggunakan konsep ini; sebelumnya Italia dan Uni Soviet pernah merancang konsep yang serupa. Tetapi, Jerman adalah yang pertama untuk memproduksi masal senapan mereka. Jerman banyak menggunakan senapan baru mereka untuk menghadapi Soviet di Front Timur. Pengalaman Uni Soviet melawan Jerman inilah yang memengaruhi doktrin Soviet pada tahun-tahun berikutnya.
Berdasarkan doktrin Soviet, Mikhail Kalashnikov mulai memikirkan desain senapannya sejak di rumah sakit, setelah terluka pada pertempuran di Bryansk. Ia mendapat informasi bahwa sebuah senjata baru sedang dicari, untuk dipakai dengan peluru 7,62 x 41 mm yang dibuat oleh Elisarov dan Semin pada 1943. Tapi kali itu, desain Kalashnikov kalah melawan desain Sudayev, yaitu PPS43. Kalashnikov mengubah desain pertamanya setelah ia mempelajari StG44 Jerman pada tahun 1946. Karena rancangannya cukup mengesankan, Kalashnikov lalu dipilih untuk memimpin sebuah tim desain.

Konsep desain
Meskipun mirip, Mikhail Kalashnikov menyangkal bahwa desainnya dibuat berdasarkan StG44 Jerman.

Berbagai varian Maschinenpistole 43, Maschinenpistole 44 atau Sturmgewehr 44 (MP43, MP44 dan StG44)Generalfeldmarschall Albert Kesselring mencoba keampuhan StG44 bersama para perwira Wehrmacht lainnya

Sniper dalam suatu latihan dengan menggunakan StG44 yang telah dilengkapi dengan teropongSeorang tentara dengan Sturmgewehr 44 dalam pertempuran Berlin (1945)

AK-47 lebih tepat dikatakan sebagai campuran dari inovasi-inovasi pada tahun-tahun sebelumnya. Misalnya, mekanik AK-47 lebih mirip M1 Garand daripada senapan-senapan Jerman. Locking lugs ganda, unlocking raceway, dan mekanisme pelatuk telihat mirip desain Amerika tersebut.[4] Ini adalah hal yang wajar, mengingat bahwa jutaan M1 Garand telah sukses dipakai di segala penjuru dunia. Walau secara mekanis mirip dengan M1 Garand, konsep peluru, tata letak komponen, sistem gas, dan metode perakitan AK-47 jelas mirip dengan StG44.[5]
Jeniusnya AK-47 adalah, bahwa desainnya paling tepat untuk produksi masal. Jadi AK-47 berhasil menggabungkan keunggulan M1 Garand dengan StG44, dan bisa diproduksi dengan cepat oleh Uni Soviet pada saat itu.

Perkembangan receiver
Pada awalnya produksi receiver (bagian badan senapan yang berisi mekanisme penembakan) menemui banyak masalah. Model produksi pertama menggunakan receiver yang terbuat dari stamping (cetak besi) lembaran logam. Masalah yang ditemui adalah sulitnya mengelas railing pemandu dan ejektor, yang akhirnya menyebabkan banyaknya penolakan.[6] Tapi masalah ini tidak menghentikan produksi, sebagai penyelesaiannya, receiver stamping logam digantikan dengan receiver machined (dibentuk dengan alat/mesin khusus).[7] Proses ini memang lebih mahal, tapi untungnya alat-alat dan pekerja yang dibutuhkan sudah tersedia, sebelumnya dipakai untuk produksi Mosin-Nagant. Karena masalah-masalah tadi, Uni Soviet baru bisa mendistribusikan senapan-senapan ini secara luas pada tahun 1956. Pada saat yang bersamaan, produksi senapan pendahulu AK-47, SKS, tetap berlanjut.[7]
Setelah masalah produksi berhasil diselesaikan, pada tahun 1959 sebuah rancangan baru dirumuskan dan diberi nama AKM (M untuk modernisasi—dalam bahasa Rusia: Автомат Калашникова Модернизированный).[8] Model baru ini menggunakan receiver stamping logam dan dilengkapi sebuah muzzle break di ujung laras, untuk mengurangi tendangan. Selain itu ditambahkan juga penahan hammer (palu pemukul peluru) agar senapan bisa menembak dengan baik pada pilihan tembakan full-otomatis.[9] Model baru ini lebih ringan dari model awal, sekitar dua-pertiga berat awal.[8] Mayoritas produksi senapan Kalashnikov di luar Rusia, dengan lisensi maupun tanpa lisensi, menggunakan model AKM ini, karena mudahnya pembuatan receiver stamping. Model inilah yang paling banyak ditemui dan diproduksi di seluruh dunia. Tetapi, hampir semua senapan buatan Kalashnikov biasa disebut AK-47, ini adalah keliru, sebab AK-47 hanya adalah senapan-senapan yang menggunakan tiga model receiver paling awal.[10] Gambar di samping memperlihatkan perbedaan antara receiver machined AK-47 Tipe 2, dengan receiver stamping AKM Tipe 4, misalnya digunakannya sekrup dan bukan pengelasan, serta perbedaan lesung kecil di atas magazen.

Tipe 1A/B
Receiver stamping AK-47 pertama. -1B dimodifikasi untuk popor lipat. Yaitu sebuah lubang tersedia pada kedua sisi, untuk dipasang popor lipat ke bawah. (penamaan B ini tetap sama untuk selanjutnya)
Tipe 2A/B
Menggunakan besi machined.
Tipe 3A/B
Versi "final" receiver machined, terbuat dari baja. Receiver AK-47 yang paling banyak ditemui.
Tipe 4A/B
Receiver stamping AKM. Desain yang paling banyak dipakai pada pembuatan senapan AK.

AK-47 Tipe 2, varian pertama yang memakai receiver tipe machinedAK-47 Tipe 3A (atas), dengan pendahulunya, senapan SKSKbK AK/PMK buatan Polandia. Receiver Tipe 3AKbk AK/PNG60 buatan Polandia. Dengan pelontar granat dan magazen khusus untuk menembakan granat. Receiver Tipe 3A
Kbk AKS/PKMS buatan Polandia. Receiver Tipe 3B
AKM buatan Romania, AIM. Receiver Tipe 4A
AKMS dengan receiver Tipe 4B (atas), dan AK-47 dengan Tipe 2A
Fitur
AK-47 adalah senapan yang sederhana, tidak mahal untuk diproduksi, dan mudah dibersihkan dan dirawat. Ketahanan dan kehandalannya terkenal legendaris.[11][12][13][14] Piston gasnya yang besar, keleluasaan jarak pada bagian-bagian mekaniknya, dan desain pelurunya, membuat AK-47 bisa tetap menembak dengan lancar walaupun komponen dalamnya terisi kotoran atau benda asing. Tapi kehandalan ini sedikit mengorbankan akurasi, karena toleransi yang besar pada bagian mekaniknya tidak menjamin ketepatan dan kekonsistenan yang terdapat pada senapan-senapan yang lebih akurat.
Bidikan belakang AK-47 bisa diatur, dengan setingan jarak yang selisihnya masing-masing 100 meter. Bidikan depan juga bisa diatur setingan elevasinya di lapangan. Dan setingan horizontal diatur di gudang senjata sebelum diberikan ke pemakai. Setingan bidikan standar diatur untuk menempatkan peluru beberapa sentimeter di atas atau di bawah titik yang dibidik, pada jarak 250 meter. Setingan "point-blank" seperti ini dipakai agar penembak tidak perlu mengubah setingan alat bidik pada jarak dekat. Setingan seperti ini sama dengan yang digunakan untuk Mosin-Nagant dan SKS, agar memudahkan masa peralihan dan pelatihan.
Lorong laras dan kamar peluru, serta piston gas dan interior silinder gas AK-47 biasa dilapisi dengan krom. Ini sangat membantu memperpanjang umur alat-alat tersebut, karena mencegah korosi dan karat. Dan ini sangat penting, mengingat amunisi pada abad ke-20 sering berisi unsur merkuri yang korosif, yang mengharuskan pembersihan secara rutin untuk mencegah kerusakan. Pelapisan krom pada bagian-bagian penting senapan sekarang sudah lazim pada senjata-senjata modern.
Varian
Varian-varian Kalashnikov adalah:
AK-47 1948–51, 7,62 × 39 mm — Model paling awal, yang menggunkan receiver stamping Tipe 1, dan sudah sangat langka.
AK-47 1952, 7,62 x 39 mm — Menggunakan receiver machined dengan popor dan pegangan kayu. Laras dan kamar peluru dilapisi krom untuk mencegah korosi. Berat senapan 4,2 kg.
AKS-47 — Menggunakan popor lipat ke bawah yang mirip popor MP40 Jerman.
RPK, 7,62 x 39 mm — Versi senapan mesin, dengan laras yang lebih panjang dan bipod (penyangga kaki 2).
AKM, 7,62 x 39 mm — Lebih sederhana dan lebih ringan dari AK-47; menggunakan receiver Tipe 4 yang terbuat dari logam stamping. Berat menurun jadi 3,61 kg, karena receiver yang lebih ringan.
AKM Kamboja dengan kayu warna gelap

AKMS, 7,62 x 39 mm — Versi AKM yang menggunakan popor lipat ke bawah atau ke samping.
AKMS (atas) dibandingkan dengan AK 47 standar dari Uni Sovyet (bawah)AKMS (bawah) dibandingkan dengan M 16 A1 dari Amerika Serikat (atas)AKMS dengan MILES laser, alat untuk latihan di tangan tentara Polandia



AKML dengan NSP2 alat penglihatan malam infra merah
Seri AK-74, 5,45 x 39 mm — Lihat artikel utama.

Seri AK-101, 5,56 x 45 mm — Lihat artikel utama.
Seri AK-103, 7,62 × 39 mm — Lihat artikel utama.
Seri AK-107/108 — Lihat artikel utama.
Pada tahun 1978, Uni Soviet mulai menggantikan senapan AK-47 dan AKM dengan rancangan yang lebih baru, yaitu AK-74.
AKMSU, 7,62 x 39 mm — Versi pendek dari AKM yang menggunakan popor lipat ke bawah. Panjang laras 35 cm.
AK 74
AK 74 M dengan GP 25
Produksi di luar Rusia
Yang terdaftar hanya varian militer saja. Rangkuman dari informasi yang terdapat pada buku Poyer, The AK-47 and AK-74 Kalashnikov Rifles and Their Variations.

Albania
Automatiku Shqiptar model 56 (ASH-78 Tip-1).
Bulgaria
AKK (Tipe 3 AK-47), AKKS (Tipe 3 dengan popor lipat samping)
AKKMS (AKMS) AKKN-47 (bisa dipasang bidikan malam NPSU)
AK-47M1 (Tipe 3 dengan polimer hitam menggantikan kayu)
AK-47MA1/AR-M1 (sama dengan M1, tapi memakai peluru 5,56 mm NATO)
AKS-47M1 (AKMS memakai 5,56 mm NATO), AKS-47MA1 (sama dengan AKS-47M1, tapi hanya semi-automatis)
AKS-47S (AK-47M1, versi pendek, popor lipat Jerman Timur, alat bidik laser)
AKS-47UF (versi pendek -M1, popor lipat Rusia), AR-SF (sama dengan -47UF, tapi memakai 5,56 mm NATO)
AKS-93SM6 (serupa dengan -47M1, tidak bisa dipasang pelontar granat)
RKKS, AKT-47 (senapan latihan, kaliber .22)
Jerman Timur
MPi-K (AK-47), MPi-KS (AKS), MPi-KM (AKM), MPi-KMS72 (AKMS)
Mesir
AK-47, MISR 7.62 (AKM), Maadi
Tentara Mesir dengan senapan buatan Mesir yaitu MISR 7.62 (AKM)
Hungaria
AKM-63, AMD-65, AMD-65M, AMMSZ, AMP, NGM 5,56
Irak
Tabuk (M70B1, and M70AB2)
Senapan runduk Tabuk (M70B1 dengan laras 23,6 inci, alat bidik optik, dan popor khusus)
Myanmar
MA1, MA4 (berdasarkan buatan Tiongkok, menggunakan peluru kaliber NATO)
Korea Utara
Type 58A (Type 3 AK-47), Type 58B (popor lipat besi), Type 68A (AKM-47), Type 68B (AKMS)
Tiongkok
Type 56 Rifle (bukan Karabin), Type 81, Type 87
Polandia
Kbk AK/PMK (AK-47), Kbk AKS/PKMS (AKS), Kbk Ak PNG60, Kbk AKM/PMKM (AKM), KbK AKMS/PMKMS, Kbk wz. 88 Tantal (AK-74 dengan popor lipat samping), Kbk wz. 96 Beryl
Romania
AI (AK-47), AIS (AKS), AIM, AIMS (AKM, AKMS), AIR


Seorang prajurit Romania membantu seorang prajurit AS menembakan RPK,
versi senapan mesin ringan dari AK-47
Yugoslavia
M70, M70A, M70AB2 M64 (AK-47 dengan laras lebih panjang), M64A (dengan pelontar granat), M64B (M70 dengan popor lipat)

Lisensi
Rusia telah berkali-kali mengatakan bahwa mayoritas produsen ini memproduksi AK-47 tanpa lisensi dari IZhMASh.[16][17] Perusahaan IZhMASh sendiri telah mematenkan AK-47 pada tahun 1999, dan seharusnya paten ini mencegah produksi senapan yang tanpa izin.[1][10]
AK 101

AK 103





MUSEUM AK 47
AK-47, senapan serbu terkenal, memiliki sebuah museum kehormatan - Museum Kalashnikov juga disebut AK-47 museum.Museum ini dibuka pada tanggal 4 November 2004, di Izhevsk, sebuah kota di Pegunungan Ural di Rusia.Museum kronik biografi Umum Kalashnikov - pencipta senapan - serta dokumen-dokumen penemuan-AK 47. Museum ini menarik sekitar 10.000 pengunjung setiap bulan.Kalashnikov Museum berfungsi sebagai monumen Rusia untuk mengenang sejarah senjata infanteri terkenal di dunia. menyajikan senjata dan sejarah mereka dengan bangga dan menghidupkan kembali rasa percaya diri nasional.
Pameran, mulai dari menampilkan statis senjata untuk presentasi video layar plasma yang menunjukkan menggunakan senjata 'dalam beberapa dekade terakhir,
Banyak dari museum yang menceritakan tentang sejarah kehidupan Jenderal Mikhail T.Kalashnikov, perancang senjata rahasia dalam uji coba pada tahun 1947, dan yang masih hidup di beberapa blok jauhnya.
Nadezhda Vechtomova, direktur museum dinyatakan dalam sebuah wawancara bahwa tujuan dari museum ini adalah untuk menghormati penemu kecerdikan dan kerja keras karyawan dan untuk "memisahkan senjata sebagai senjata pembunuhan dari orang-orang yang memproduksi dan menceritakan sejarah di negara kita.

Senapan mesin Bizon-2 (dengan sekrup untuk 66 putaran 9-mm PM) dan
"Knight CH" (di bawah kaliber NATO - 9 mm Parabellum)
GSH -6-23 Senjata untuk pesawat dan beratnya hanya 76 kg serta menghasilkan 12.000 putaran per menit
Senapan sniper yang otomatis mengisi sendiri Dragunov dengan SIDS popor lipatAK -108 dan Automatic Nikonov AN-94. Di rak bawah - senapan sniper baru SV-98