Selasa, 05 Juni 2012

KRI Oswald Siahaan


KRI Oswald Siahaan

KRI Oswald Siahaan merupakan kapal fregat bekas pakai AL Belanda (HMNLS Isaac Sweers F805) yang kemudian dibeli oleh Indonesia . Kapal ini bersaudara dekat dengan Fregat Inggris Kelas HMS Leander dengan sedikit modifikasi dari disain RN Leander asli. Dibangun tahun 1967 oleh Nederlandse Dok en Scheepsbouw Mij, Amsterdam, Belanda dan mendapat peningkatan kemampuan sebelum berpindah tangan ke TNI Angkatan Laut pada tahun 1977-1980. Termasuk diantaranya adalah pemasangan sistem pertahanan rudal anti pesawat (SAM, Sea to Air Missile) ) Sea Cat.
Bertugas sebagai armada patroli dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara.Termasuk dalam kelas Ahmad Yani bersama KRI Oswald Siahaan antara lain KRI Ahmad Yani (351), KRI Slamet Riyadi (352), KRI Yos Sudarso (353) KRI Abdul Halim Perdana Kusuma (355) dan KRI Karel Satsuit Tubun (356).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPfgsc8AVW_5IKBfr0st0Mm_rPdmGbs44EMiYxtFCP3Ia5XnXxbEQ2eTAwrlZGRt5UFj3e48Z4Ba7XilDgWe2v8FvtOWYP1G9uB_colzVUzcrGsu2BcSCP1XXDvyMm4gjkcYXQIhFpbk0/s400/kri-oswald-siahaan2.jpg

KRI Oswald Siahaan memiliki berat 2,940 ton. Dengan dimensi 113,42 meter x 12,51 meter x 4,57 meter. Ditenagai oleh turbin uap dengan 2 boiler, 2 shaft yang menghasilkan 30,000 shp sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 28,5 knot. Diawaki oleh maksimal 180 pelaut.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCzx3MA-1G0C1axmuPTxr7zEJsXxpOrlFWVix0eT0ReCP6-BS8f2s1_vqFH0rWTvfAKJnuRb1x0AgDQgkpeBY6fVp5gil_P5_GW6Ky2BiFrJSMgV0UgC0Efq9lnJ2EifEgsP276ZNU-0k/s400/0+aaakri+3.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcq3jR0U25dpceXREkaa8cYFD02Vjte1NlvTPdaXKkEpV30VgtWWrf99511K6-WwLzR_xVfLn8mTosCF2I1jKVXo4ZhqJ5wkKsdZQeZWuiE1DELXMFksPP_VrMcAqUi5klsEtb_sW9cRo/s400/0+aaakri+4.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheIHcTD8i2Fx-b-9tcg8o6o1VUuqWBn7gx-ljfSi_gMUAsBkcSZgjoEKddVqqS7f8QSFUjArvdMiT-sSb15f0r9__DUWcGwxl9qSPAX7WnyXlGQ4CODKFX3hP0IRPzLSH-5Lrz-wDVTSs/s400/0+aaakri+5.jpg


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcetPZn_jD05vhVGN5XSX58O_QFKf7BoxXPnih-sFDWjJo6OdElMlmTpgzP4M2Y7PqSFPovb3FvD3WmaVYOFFFge1UCGybf-sD_QsaDu7bqWbK8RlQcIEVP0k6GdzlRHguMkDCF1YzKyg/s400/oswald+siahaan.jpeg

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyugrF8PouZwHaWgYh7g8U5ZGYhvClRE13PzQUgQzclIyjUG5UwCqIXbrjqRoXPOB0iq66Y69uyvAkh4ZnllPN0Aj6GO8_O3PLV21PARWxbF8S9gVz8ld39WvMNoYCAdGk3qwlhgKSgUo/s400/4KRI3.JPG 

Kemampuan bertahan dan menyerang OWA Class tentunya didukung oleh persenjataan yang mumpuni, diantaranya: 8 Peluru Kendali Permukaan-ke-permukaan McDonnel Douglas RGM-84 Harpoon dengan jangkauan maksimum 130 Km (70 mil laut), berkecepatan 0,8 mach, berpemandu active radar homing dengan hulu ledak seberat 227 Kg. 4 buah Peluru kendali permukaan-ke-udara Mistral dalam peluncur Simbad laras ganda sebagai pertahanan anti serangan udara. Jangkauan efektif 4 Km (2,2 mil laut), berpemandu infra merah dengan hulu ledak 3 Kg. 


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8_Gc-7DxujrHndhyo-B2NTe2Xt4j8IKhFC6L3ajBbc_oM8o5rimpgeOJD7fjjGf6d3ExUu4VB_OHKnBYnb7SnSycU_8KYmxExrvan40wHp9Kvd4UTAlXhyUoFx5-sW97vRfH5ZsA5gLE/s320/peristiwa-penembakan-sea-cat-06.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXHaO9Ih93e169CMHkTKq8bDbHd6FKLP68Pog4egvqKSHcTcU5JsDDWwqTLVnMOs63HckqtL9j6VCPUFcoRhwuxyx7_RbOUWcXDLOc6Svp_xdvAFMawRIzMjdeI_8xM1hl6QqcwaiTxTc/s400/2011_04_21_08_14_15_a44.jpg



Rudal Sea Cat KRI Oswald Siahaan

 
Berkemampuan anti pesawat udara, helikopter dan rudal. 1 buah Meriam OTO-Melara 76/62 compact berkaliber 76mm (3 inchi) dengan kecepatan tembakan 85 rpm, jangkauan 16 Km untuk target permukaan dan 12 Km untuk target udara. 2 Senapan mesin 12.7mm 12 Torpedo Honeywell Mk. 46, berpeluncur tabung Mk. 32 (324mm, 3 tabung) dengan jangkauan 11 Km kecepatan 40 knot dan hulu ledak 44 kg.



 
Persiapan amunisi meriam kaliber 76 mm Otomelara buatan Laspezia Italia, di ruang kontrol penembakan KRI Oswald Siahaan-354

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjACjIHm_yB7RlbFuu6PyMUCSgjZJpSlv0xnC70QHq674BA_gj_cruyc6UdXN1vNdSI_ofSfnY8Gah5xr-sR8i79Ylu-2ALuB78PrEmOM1AD2UV5gnJk4sDNB2Z58LVQ1ohsRA0vl0u-Q/s400/mp25.jpg

Penembakan  meriam kaliber 76 mm Otomelara buatan Laspezia Italia, oleh KRI Oswald Siahaan-354

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu3X02U9tq8wUT-7kiLEfC96mnULgDaviYPKuY7ou7EUxwA8pDC5RknSHiqcgodOzltIR7tM88sEkGGKZhBWk_PWqaaO7ADXi4W60olPFpU6-Pq1zEd48bC7zDAmTgPhw7DRmfpTP853o/s400/dd.jpg

 Suasana ruang Pusat Informasi Tempur (PIT)


 
Sejumlah ABK KRI Oswald Siahaan-354 mempersiapkan senjata api laras panjang yang akan digunakan sebagai pelontar tali

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqCdqVJNRCFSJdYh4DdYHqov7hdymE9K4dlD4PNzl4GuW9lmGYs6Jv_iuqyQvtI1zC9P_FnjTESkZyl7cMTMeQt_s1KkLiVBoWNVLzZ28ilApQqcVNjV4I4Q7Xm-NSFnM0UtfOP9OHF9Q/s320/fsad.jpg
 Senapan Mesin Berat browning kaliber 12,7 mm

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQI8EtIukrXsFABp5pOJYHqIjZp91VptXL2s54BDJbk6xKrPdoLatOGEmWetwzLi-ZodNQr4xr88A0IOgGclVLEpKbXoq6R_95Bwq9FpLrtq3K6lnNhCklWUze0AWCtCUq_ubvyiTLO0U/s1600/mk+46.jpg
Torpedo Honeywell Mk. 46

Berlayar Dengan KRI Oswald Siahaan

http://img2.blogblog.com/img/video_object.png

Sejarah KRI Oswald Siahaan


Sebelum masuk masa dinas dilingkungan Angkatan Laut Indonesia, OWA dan beberapa kerabatnya yang tergabung dalam kapal perang Kelas Van Speijk ini merupakan salah satu armada perang Angkatan Laut Belanda.

Menurut hikayat penamaan Van Speijk tak lain untuk mengenang Jan Carolus Josephus van Speijk, salah seorang letnan angkatan laut Belanda yang tewas saat perang saudara Belanda-Belgia pada 5 Februari 1831. Saking terkenalnya nama Van Speijk, sebuah dekrit kerajaan (Koninklijk Besluit nomor 81, 11 Februari 1831) yang dikeluarkan oleh Raja William I mengucapkan bahwa selama Angkatan Laut Belanda masih berlayar, akan selalu ada sebuah kapal bernama 'Van Speijk' untuk memastikan ingatan atas keberanian sang letnan. Sebanyak tujuh kapal dari angkatan laut belanda menggunakan nama tersebut. Dikemudian hari, nama Van Speijk Class resmi disematkan pada kapal perusak kawal rudal modern Belanda yang mulai di bangun oleh galangan kapal Nederlandse Dok en Scheepsbouw Mij, Amsterdam, Belanda.
 
 

 
HMNLS Isaac Sweers F805 (KRI Oswald Siahaan)

 
Van Speijk Class sendiri mulai bertugas sekitar tahun 1967, kemampuan dalam mengarungi samudra memang dapat diandalkan walaupun harus menghadapi gelombang besar sekalipun. Kemampuan manuver yang mumpuni inilah yang kemudian membuat Angkatan laut Indonesia kepicut membeli kapal tersebut, walau eks angkatan laut Belanda, namun kualitas kemampuan dan kesiapan kepal perang kawal rudal itu tetap terjaga baik.

Berbeda dengan Parcshim Class indonesia yang mendapatkan perombakan habis-habisan oleh PT.PAL, namun Van Speijk Class justru tak seperti itu, wajar sebab selama ini kapal tersebut dirawat dengan baik oleh pemilik sebelumnya, bahkan sebelum kapal-kapal tersebut di serahkan kepada Angkatan laut indonesia pada tahun 1977-1980, armada Van Speijk Class telah diberi peningkatan kemampuan Termasuk di antaranya adalah pemasangan sistem pertahanan rudal anti pesawat (SAM, Sea to Air Missile) Mistral menggantikan Sea Cat. Sampai saat ini Van Speijk Class masih aktif berdinas dalam Angkatan Laut Belanda.



Setelah masuk masa dinas dan bergabung dengan Angkatan Laut kebanggan negera ini, KRI Oswald Siahaan berserta kerabatnya berganti namanya dari Van Spijk Class menjadi kapal perang Fregat Ahmad Yani Class. Tentu saja karena pernah digunakan oleh AL-Belanda, keseluruhan armada tersebut namanya mengalami pergantian yaitu:

HNLMS Tjerk Hiddes (F 804) berganti nama menjadi KRI Ahmad Yani 351
HNLMS Evertsen (F 815) berubah nama menjadi KRI Abdul Halim Perdana Kusuma (355)
HNLMS Isaac Sweers (F 814) di tasbihkan menjadi KRI Karel Satsuit Tubun (356)
HNLMS Van Speijk (F 802) berganti nama menjadi KRI Slamet Riyadi (352)
HNLMS Van Galen F 803) berganti nama menjadi KRI Yos Sudarso (353) 
HNLMS Van Nes ( F 805) setelah ditasmiyahkan menjadi nama baru, KRI OSWALD SIAHAAN (354) atau yang dikenal dengan nama lain KRI OWA Class Indonesia.

Van Speijk Class Indonesia ini telah dilakukan peningkatan kemampuan, diantaranya mengganti mesin-mesin baru, alat komunikasi dan navigasi, armament modern dan perawatan Armor beserta mesin secara berkala. Bahkan beberapa tahun yang lalu KRI Oswald Siahaan alias OWA Class mengalami repowering sehingga keadaan KRI kebanggan negara ini kembali tampil baru lagi.

Di bidang sensor dan elektronis, KRI Oswald Siahaan diperlengkapi radar LW-03 2-D air search, sonar PHS-32. Juga diperlengkapi dengan kontrol penembakan (fire control) M-44 SAM control serta perangkat perang elektronik UA-8/9 intercept. Sebagai pertahanan diri mempunyai 2 peluncur decoy RL. Keberadaan radar terbaru buatan asli anak bangsa INDERA MX-2HC, makin melengkapi kegaharan kapal perang Angkatan Laut Kebanggan indonesia.
  

Yakhont, Senjata Baru KRI Oswald Siahaan

 
Soal kemampuan OWA Class menggendong rudal yakhont yang terbukti sukses diuji di Samudra Hindia beberapa saat yang lalu pantas menjadi pembicaraan negera antar kawasan. Di Asia Tenggara sejauh ini hanya Indonesia dan Vietnam saja yang mengaktifkan rudal yakhont menjadi bagaian arsenal gaharnya. Hanya saja ada perbedaan yang mendasar, -setidaknya untuk saat ini,- rudal yakhont miliki Vietnam kebanyakan digunakan sebagai pertahanan pantai sehingga mobilitasnya terbatas, sedangkan Yakhont milik Angkatan laut Indonesia memiliki mobilitas yang tinggi karena landasan luncurnya di bawa oleh kapal-kapal perang Indonesia.

OWA Class memang bukan satu-satunya kapal perang yang mampu membawa rudal kelas berat ini, namun berbicara daya angkut untuk rudal bongsor seukuran yakhont, OWA Class mampu menggendong 4 buah sekaligus. Untuk saat ini, jumlah yakhot indonesia sendiri disinyalir puluhan jumlahnya, ini tak lain karna Yakhont sendiri sudah diinstal di 16 KRI yaitu enam pada kapal jenis frigat dan 10 di kapal perang Korvet. Sejauh ini hanya OWA Class yang diketahui membawa rudal dari Rusia. 

 Proses Pemasangan Rudal Yakhont Hingga Peluncuran
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ9pJoKqv6_6uz4ijGHGalwVmy036MI9T5E5f6vVW6ZDLdoaRrEeLGhzaxmKDo2FLfzJIXJX8WWN6tACjObzNGFBvCHskSCCidyvyeEc1-YlDARCcPw41_5ZMFaz-8kh0TnDhW9KIZoYo/s400/712byakhont.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTUyxCxvxMyj6Z8JNQ7n35-xOc3ANCL5orDjOB7wSPs7CtU3dQDBMEsUuq7WuDkJFMq4BhHP185eW7V0XfwqDL_B1dCJSr7GIYmT5fkDB7BZFxAxRz2YWKUrCIEHziGo7ri8iWjjlBKsQ/s400/71yakhont2.jpg


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIudprkvAuNDrAH-dzS5cIqwzIHUyaR3haNzKj55St_ypddl-b4KBb3w1zZuqaH_qPzpcZFDEwf62HqoFt_5SZvyYyymxlRdU3rRQT3s24ospUMPzFuzsPWwTsJ9Sc81VYYPogglUkjBU/s400/launch+3.jpg



 Video Uji Coba Rudal Yakhont


http://img2.blogblog.com/img/video_object.png




Tidak ada komentar:

Posting Komentar